Sabtu, 03 Maret 2018

Kartu Seluler Prabayar dan Pascabayar: Dua-duanya bagus tapi saya lebih memilih pascabayar




Saya sudah menjadi pelanggan prabayar salah satu operator besar sejak 2012, berarti sudah hampir 6 tahun dan saya juga pengguna kartu pascabayar salah satu operator besar juga. Bagi saya dua-duanya bagus, tapi sejak 2017 saya lebih suka kartu seluler pascabayar

Kartu seluler prabayar itu bagus, sudah lama saya pakai, untuk ponsel jadul sampai smartphone Android/iPhone, bahkan tiap bulan juga berlangganan paket internet. Selama waktu itu, belum ada kendala, kalau semacam kendala SMS nyasar, SMS penipuan, pulsa hilang, itu menurut saya hampir semua konsumen pernah alami. Keteledoran sendiri juga pernah, seperti lupa perpanjang paket data sehingga pulsa lenyap Rp5.000, Rp90.000, sudah pernah dialami.

Kalau biasanya kartu prabayar itu konsumen akan membeli pulsa untuk dibelikan paket data atau membeli paket data entah di konter, online, ATM, di kartu pascabayar justru tidak perlu lelah seperti itu lagi, konsumen pascabayar tinggal membayar tagihan yang muncul setiap bulannya, untuk paket data akan otomatis diberikan (biasanya awal bulan), habis tidak habis akan refresh lagi tiap bulan. Di kartu prabayar pulsanya dinamankan pulsa, di kartu pascabayar disebut limit. Mirip dengan pulsa, bila paket data habis, maka di kartu prabayar akan mengurangi pulsa. Sedangkan untuk pascabayar akan mengurangi limit bila paket data habis.

Cukup lama saya mempelajari kartu-kartu pascabayar sebelum benar-benar beralih ke pascabayar. Peralihan saya waktu itu dinamakan migrasi, dari prabayar ke pascabayar, nomornya tetap sama, hanya status dan paketnya berubah. Proses migrasi terbilang singkat waktu itu, tidak sampai 12 jam. itupun saya ditawari SMS terlebih mengenai promonya. Setelah saya yakin, saya memberanikan diri untuk migrasi ke pascabayar.

Nah, berikut yang biasanya dipermasalahkan oleh sebagian konsumen mengenai kartu seluler pascabayar dan berikut pengalaman saya menggunakan pascabayar

1. Kartu pascabayar mahal
   Belum tentu. Kalau konsumen pakai kartu prabayar, tapi dalam sebulan pengeluaran di atas Rp100 ribu, itu bisa disebut mahal juga. Untuk pascabayar, konsumen bisa memilih paket yang terjangkau, misal paket silver, paket basic. Memang kalau dibandingkan dengan prabayar, konsumen pascabayar tidak bisa memilih paket yang lebih rendah lagi. Semua operator seluler juga ada batasan rendah dan tingginya. Mungkin tidak terbiasa saja bila bagi yang baru pertama kali mencoba pascabayar. Kartu pascabayar tidaklah mahal, konsumen membayar apa yang dipakai, itu saja.

2. Kartu pascabayar ribet, ditagih terus
   Ribet? Tidak juga. Kalau ditagih, sudah pasti. Selama saya memakai kartu pascabayar (belum 1 tahun) tidak ada kendala, bahkan saya mau bilang di pascabayar justru saya jarang terima telepon penawaran entah kartu kredit atau KTA (tapi kalau nomor pascabayar dijadikan nomor internet banking untuk kartu kredit, itu bisa saja terjadi, karena bank biasanya kerja dengan lembaga keuangan lain). Untuk tagihan, itu muncul tiap bulan, seperti saya sebutkan di poin 1, bahwa konsumen membayar apa yang dia beli/pakai. Kalau penggunaanya Rp100.000 ya bayarnya Rp100.000 juga tapi belum termasuk PPN. Simpel sebenarnya, tidak perlu isi pulsa, pergi ke konter beli pulsa, beli paket data. Kini via aplikasi operatornya masing-masing, sudah bisa beli paket. Untuk menjadi pelanggan pascabayara sekarang bisa migrasi dari prabayar ke pascabayar tapi tidak untuk smeua kartu prabayar bisa begitu. Atau bisa juga datang ke gerai operatornya masing-masing. Untuk nomor pascabayar baru itu harus datang ke gerainya dan untuk nomor pascabayar yang terdiri dari 10 nomor, salah satu operator yang saya ketahui mewajibkan untuk berlangganan selama minimal 1 tahun. Nggak ribet juga, itu memang sudah ketentuan operator

3. Untuk menjadi pelanggan kartu pascabayar harus punya kartu kredit
   Tidak wajib! Saya migrasi dari prabayar ke pascabayar tidak pakai kartu kredit. Tapi suatu hari kemudian saya buat kartu kredit agar tagihannya bisa dibayar secara autodebet. Kartu kredit itu tidak harus punya untuk menjadi pelanggan pascabayar, asalkan paket yang dipilihnya paket basic atau paket yang rendah. Kalau paket yang menengah atau atas, itu biasanya operator seluler pasti mensyaratkan kartu kredit apalagi untuk seperti bundling atau yang bisa membeli samrtphone dnegan harga sangat murah bahkan yang Rp1, itu sudah pasti wajib kartu kredit

4. Jadi pelanggan pascabayar tagihan suka bengkak
  Saya jawab, tidak juga, tergantung konsumennya. Seperti yang saya sebutkan di atas, bahwa konsumen membayar apa yang ia pakai dan sebesar yang ia beli/pakai. Selama konsumen bila mengendalikan pemakaiannya, maka tagihannya juga akan wajar. Selama ini, pemakaian kartu pascabayar saya juga wajar-wajar saja.

5. Kayak orang penting atau merasa gengsi, sehingga harus pakai kartu pascabayar
    Yang ini sih kembali ke konsumen yang bersangkutan. Saya sendiri tidak merasa gengsi, bagi saya kartu pascabayar memudahkan saya saja, paket yang tersedia cukup menarik, ada gratis telepon, SMS, pemberian kuota data sekian tiap bulan dan saya tidak perlu sering-sering isi pulsa. Selain itu jarang ada SMS aneh-aneh yang masuk, itu pengalaman saya. Jadi, untuk apa gengsi, sama saja kok, hanya beda penerapan saja

Tentunya, ini semua kembali ke konsumen, ingin pakai kartu prabayar atau pascabayar, semua ada kelebihan dan kekurangan.






Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Awal Kenal Brand iQOO

  Selamat pagi, salam kenal, saya Niki, trOOps officer di iQOO trOOps Indonesia. Bulan April 2023 adalah awal di mana saya mengenal smartpho...