Selasa, 27 September 2016

Nokia Lumia 520: Tanpa lag tapi aplikasi terbatas





Waktu saya masih pake Lumia 520 ini, firmware masih memakai GDR1, kemudian saya upgrade ke versi GDR2 hingga GDR3 sebelum akhirnya saya jual kembali. Pertama saya pakai Nokia Lumia 520 ini memang bagus, nggak ada lag, terlihat sederhana. Tapi begitu banyak kekurangan yang saya alami, misalnya:
1. Fitur aplikasi Office banyak kekurangannya dibanding aplikasi Office di Android
2. Tidak bisa mengisi baterai ponsel dalam keadaan shut down
3. Email tidak bisa melakukan attachment dalam bentuk file .zip. Untuk bisa melampirkan dokumen dlam bwntuk doc atau xls, file dokumen tersebut harus berada di memori ponsel, kemudian untuk cara melampirkan harus melalui aplikasi Microsoft Office kemudian share lalu pilih file tersebut. Sedikit aneh saja. Karena di Android lebih mudah caranya
4. Tidak bisa membaca file musik atau ringtone dari microSD bila ingin mengubah ringtone bawaan menjadi salah satu ringtone yang ada di microSD
5. Aplikasi masih terbatas hingga kini. Waktu masih saya pakai. WhatsApp masih kurang bagus, WeChat kurang bagus, belum ada BBM (bahkan setelah BBM hadir, beberapa user masih mengeluhkan noifikasi yang terlambat)

Dari berbagai kekurangan tersebut kemudian saya juga mengalami 19 kali restart sendiri tanpa sebab akhirnya saya tidak bertahan lama pakai Nokia Lumia 520. Untuk performa, kecepatan, Lumia 50 lebih bagus dari Android, karena idak ada lag, kalaupun ada, itupun kecil sekali.


Jumat, 16 September 2016

BlackBerry Z10: Sudah tidak rekomendasi untuk sekarang ini




BlackBerry Z10. Smartphone ini pun udah pernah saya pakai. Untuk desain saya suka juga nih ponsel. Notifikasi LED sudah jadi langganan BlackBerry sejak versi lawasnya. Di BlackBerry 10 pun diadakan lagi. Menariknya LED notfikasi ini bisa diganti-ganti warnanya setelah upgade firmware ke 10.3.2, ada warna magenta, yellow, red, blue, white, menarik. Untuk cover belakang cukup mudah dilepas, jadi kalau ada masalah hang parah bisa lepas baterai.

Masuk ke tampilan dan software. Tampilan terlihat sederhana, tapi mudah digunakan. Untuk unlock screen cukup dengan swipe ke atas, jadi nggak usah tekan tombol power. Beberapa aplikasi bawaan sudah tersedia. Tema sangat terbatas sekali. BlackBerry Z20 yang saya beli waktu itu tipe STL100-4, jadi nggak dukung 4G LTE Indonesia.

Sangat disayangkan, aplikasi yang tersedia di BlackBerry World terbatas dan beberapa aplikasi yang menurut bagus malah tidak terupdate, contohnya WeChat. WeChat versi BlackBerry payah sekali, nggak bisa download stiker, ketinggalan jauh dengan Android. Untuk BBM dan WhatsApp, dua aplikasi inin update terus. BBM terutama menjadai senjata andalan BlackBerry, kinerjanya bagus banget. Email BlackBerry juga tergolong cepat. Kinerja ponsel secara keseluruhan bagus, nggak ada lag, game juga lancar, hanya tidk terupdate saja. Meski dengan adanya Amazon Appstore setelah update OS ke OS 10.3, tetap saja tidak membantu, beberapa aplikasi malah tidak cocok.

Untuk kamera lumayan bagus, audio, musik juga bagus. Internet juga nggak masalah. Untuk baterai saja yang kurang bagus, hanya 1.800 mAh, dan itu boros. Hanya tidak dukung 4G LTE Indonesia. BlackBerry Z10 versi resmi untuk Indonesia sudah tidak ada lagi, kalaupun ada sangat sulit ditemukan, kebanyakan yang tersedia sekarang adalah garansi distributor. Menurut saya untuk sekarang ini user lebih baik pilih Android atau iOS, dua OS itu lebih diperhatikan developer aplikasi ketimbang BlackBerry 10.

LG G2: Ponsel ramping dengan fitur lengkap






LG G2 merupakan salah satu ponsel Android favorit saya. Desainnya yang cantik, penempatan volume button di belakang tak jadi soal. Beberapa vendor jadi terinspirasi desain LG ini. Untuk baterai memang tertanam (non removable),  tapi bagi saya tak jadi soal. Kalau terjadi kasus hang, biasanya ada cara untuk restart ponsel dengan cara menekan tombol-tombol power dan volume.

Untuk soal peforma, menurut saya di zamannya sangat bagus, melebihi Samsung Galaxy Note II, bahkan internetnya pun sudah 4G. Saya jarang menemukan lag waktu masih pakai ponsel ini. Terus, saya suka banget fitur double tap to wake dan double tap to close-nya. Sangat bagus bekerjanya. Masalaah gaming lumayan lancar, tapi tetap saja beberapa game PSP memang berat senua sebagian game.

Meski LG G2 bagi saya adalajh ponsel yang hampir sempurna, tetap saja ada kekurangannya. Port chargernya itu mudah sekali untuk lepas kabel data dari posrtnya, tersenggol sedikit bisa lepas.

Sony Xperia Z: Ponsel Android high end Sony yang tahan air



Sony Xperia Z. Ya, salah satu ponsel seri high dari Sony. Yang didesain untuk tahan siraman air karena terdapat rating IP 58. Saya juga sempet coba. Bagus dan oke.

Dari segi desain saya suka dengan deasin, cuma yang agak mengganggu mungkin unttuk ke depannya adalah strap penutup port charging. Kalau nggak hati-hati gampang rusak. Untuk masalah tahan air menurut saya yang namanya barang elektronik ponsel meski dibilang tahan air, bukan ide yang baus buat dicoba-coba. Saya hanya pernah siram ponsel Xpera Z dulu, hasil tidak masalah, ponsel tetap bekerja dengan baik. Dari segi tampilan menurut saya bagus, dengan bawaan Jelly Bean 4.1.2, waktu itu sempat saya upgrade ke KitKat 4.4.2.

Selama pemakaian mneurut saya hampir nggak ada kendala. Kekurangannya saya lihat ada dua Yang pertama di kamera belakang, tiap kali foto pasti ada bintik-bintik hitam (titik-titik). Reset, flash firmware, nggak berpengaruh. Yang kedua, bagian earpiece suka nggak berfungsi (malfunction). Saya bisa dengar lawan bicara saya pada saat telepon, tapi awan bicara saya nggak bisa dengar suara saya. Entah apanya itu yang rusak, kalau disentuhs sedikit, earpiece jadi normal lagi, tapi kalau tertekan lagi, gejala lagi. Waktu itu saya akali dengan instal SoundApp, lalu sentuh earpiece supaya normal lagi. Setelah normal itu saya nggak sentuh bagian earpiece lagi. Alhasil, earpiece 99% bekerja dengan sangat baik.

Motorola RAZR XT910: Ponsel Android tipis jadul dengan bahan Kevlar yang nyaman disentuh di belakang casing




Motorola sudah lama sekali jarang terdengar namanya karena tidak banyak dicari orang. Saya sempat juga beli Motorola RAZR XT910. Waktu di zamannya saya yakin, ini smartphone bagus dan cukup disukai sebagian oang. Tapi zaman saya beli Motorola ini, saya sebut jadul. Android bawaannya waktu saya pakai masih Ice Cream Sandwhich (4.0), tidak bisa terima update OTA, saya update firmware pakai aplikasi untuk connect ke PC.

Dari segi desain lumayan oke, tipis (saya suka ini), bahan belakang casing yang terbuat dari bahan Kevlar sangat enak disentuh. Untuk fiturnya cukup bagus. Soal sistemnya, saya menemukan ada lag waktu pakai Chrome untuk browsing internet. Untuk game masih bisa diatasi, asalkan bukan game berat. Karena Android OS-nya sudah terlalu tua, sangat tidak disarankan untuk beli Motorola RAZR XT910 saat-saat ini. Pengguna bisa melirik Moto X, Moto G4 atau Moto X Force atau yang lebih baru.

Samsung Galaxy Note II: Pablet Yang Mumpuni di Zamannya



Sebagian besar user ponsel bilang Samusng paling bagus, entah layanan purna jualnya, harga tinggi dijual kembali, entah fitur-fitur lainnya. Saya pun sempat mencoba Samsung Galaxy Note II meski hanya second. Memang sangat besar, tapi semuanya itu dibayar dengan kualitas yang bagus, hampir tidak ada lag, untuk game oke, messaging oke, browsing internet juga oke.

Untuk desainnya memang panjang dan lebar, kurang nyaman kalau dimasuki ke saku celana jeans. Pen drive yang datang bersama Note II cukup responsif dan nyaman dipakai. Untuk kinerjanya, boleh dibilang wah waktu saya pakai tahun 2013, buat game kuat, instal aplikasi untuk multitasking juga lancar. Sejauh pengalaman saya pakai Samsung Galaxy Note II tidak ada kendala sama sekali, pemakaian normal bisa membuat baterai cukup awet. Bisa dibilang, Samsung Galaxy Note II adalah salah satu ponsel favorit saya waktu di tahun 2013.

Awal Kenal Brand iQOO

  Selamat pagi, salam kenal, saya Niki, trOOps officer di iQOO trOOps Indonesia. Bulan April 2023 adalah awal di mana saya mengenal smartpho...