Tanpa terasa, saya pakai Oppo K3 kini sudah menginjak 10 bulan, tidak akan lagi akan jadi 11 bulan.
Dari awal pakai, dengan sistem operasi Android Pie, hingga saya upgrade ke Android 10 dengan UI ColorOS 7, untuk performa, baterai, menurut saya nggak jauh beda ya, tampilan jadi lebih fresh saja nih. Ada juga tambahan wallpaper, fitur AOD (Always-On Display).
Sebenarnya dengan RAM 6 GB dan memori 64 GB, bagi pemakaian saya, untuk urusan performa, multitasking, udah oke. Bahkan menurut saya, sekarang kalau beli smartphone Android, minimal RAM udah harus 6 GB. Kalau memori internal, untuk ukuran 64 GB sekarang agak pas-pasan ya. Pemakaian normal bisa konsumsi hingga lebih dari 60%, untuk aplikasi yang diinstal bisa capai lebih dari 30 aplikasi.
Secara keseluruhan, Oppp K3 merupakan satu ponsel terbaik yang pernah saya pakai (sebelumnya di tahun 2013, LG G2 merupakan ponsel terbaik saya). Tapi apapun itu, terbaik atau tidaknya, tak ada gading yang tidak retak. Kekurangan pada Oppo K3, yang saya alami, sejak saya upgrade ke Android 10, dari baseband CPH1955EX_11_C.08, saya alami tidak bisa akses WiFi (denied accessed). Waktu itu solusinya saya reset aplikasi dan downloaded data. Ternyata setelah update software ke versin C.09 juga masih sama. Hingga C.10 pernah juga alami hal tersebut. Hanya saja saat di versi software C.10, saya reset sistem, masalah selesai. Namun saya sampai dua kali alami masalah WiFi menolak diakses di versi software C.10, baru tercatat dua kali.
Selain hal WiFi, selebihnya tidak ada kendala sama sekali. Karena saya bukan gamer, saya nggak akan bahas soal game. Pengisian baterainya ini yang paling saya suka, sangat cepat. Ya, pada waktu itu, dengan harga yang ditawarkan, Oppo K3 merupakan pilihan yang bagus dan hingga pemakaian saat ini, saya bisa katakan, Oppp K3 sangat memuaskan.
