Xiaomi Mi 5s. Ini adalah salah satu ponsel favorit saya. Siapa yg tidak mengenal Xiaomi, vendor ponsel yang suka rilis smartphone Android berspesifikasi tinggi namun dengan harga yang terjangkau. Lihat saja Pocophone F1, ponsel dengan prosesor Qualcomm Snapdragon 845 tapi dengan harga di bawah Rp6,5 juta.
Kembali ke Xiaomi Mi 5s, desain yang kompak dengan ukuran layar 5,13 inci terasa cukup nyaman digenggam. Desain bagus, slot SIM card pakai nano SIM, seperti biasa, Mi series tidak terdapat slot microSD. Saya pun harus puas dengan internal memori 64 GB. Desain tombol volume-nya agak keras kalau ditekan. Untuk fingerprint modelnya seperti ponsel-ponsel Samsung, namun agak menjorok ke dalam, keras, tidak bisa ditekan, seperti ponsel Meizu M2 Note, yang hanya bisa disentuh. Kekurangannya, sensor fingerprint Mi 5s agak payah. Kadang cukup cepat untuk unlock screen tapi sering juga perlu beberapa detik setelah jari menyentuh fingerprint baru layarnya terbuka. Kesimpulannya, sensor fingerprint Mi 5s kurang akurat. Dalam paket penjualannya hanya terdiri unit ponsel, kabel data USB type C beserta kepala charger 2.5A, petunjuk penggunaan, kartu garansi, tanpa headset.
Nah, yang menarik adalah charger bawaannya, meski bentuknya pipih karena memang Mi 5s tidak masuk secara resmi di Indonesia, charger bawaan Mi 5s sudah dukung fast charging 3.0. Ini yang menarik. Pengisian baterai ponsel tidak sampai 2 jam.
Beralih ke software. Pertama unboxing saja, software bawaan masih memakai MIUI 8.5 dengan Android Marshmallows. Terdapat fitur double tap to wake kesukaan saya. Selama pemakaian, tidak ada kendala yang mengganggu. Semua fungsi berjalan lancar, internet, 4G LTE, kamera, musik, NFC, SMS, telepon, bagus. Nah ada kekurangannya juga di bagian GPS. Akurat sih akurat, namun performanya masih kalah bagus dengan GPS BlackBerry Aurora. Performa mengetik sih lumayan lancar, hanya saja bila ponsel sedang diisi baterainya, maka terjadi penurunan performa (bisa jadi karena ada 2 core CPU yang tidur/stop, biasanya kan ponsel akan bekerja maksimal bila 4 core berjalan, tapi itu tentu jadi boros baterai dan panas).
Xiaomi Mi 5s yang saya pakai ini sudah berjalan di software MIUI global beta. Semua fungsi berjalan lancar, tidak ada aplikasi yang berhenti atau gagal dibuka. Soal baterai, masih standar, sedikit boros juga. Soal musik, kamera, udah bagus, hasilnya oke. Saat dites video call WhatsApp hasilnya bagus, lebih bagus dibanding Redmi Note 5. RAM 3 GB sebenarnya sih, agak kurang ya, kadang saat kita meninggalkan aplikasi (minimize) untuk membuka aplikasi lain, kemudian nanti kembali ke aplikasi tersebut, maka aplikasi itu jadi reload ulang. Bisa juga mungkin karena performa CPU belum berjalan maksimal 4 core aktif. Kalau untuk pemakaian standar, sehari-hari, Mi 5s bagi saya udah cukup bagus.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar