Tidak bisa dipungkiri, sebagai perusahaan eksklusif yang terkenal dengan logo apel digigit tiap merilis produk iPhone baru, harganya sudah pasti sangat tinggi. Namun, kali ini, sejak dirilisnya iPhone 2018, penjualan Apple lesu lantaran trio ponsel iPhone 2018 tersebut dinilai tidak inovatif dan harganya kelewat mahal.
Lesunya penjualan Apple juga dikarenakan pengguna iPhone lawas lebih banyak bertahan ketimbang harus membeli iPhone baru dan program Apple yang memberikan diskon untuk penggantian baterai iPhone 6 dan model yang lebih lawas dari 2017 hingga 31 Desember 2018 sehingga banyak konsumen yang memanfaat program diskon ganti baterai tersebut.
Baru-baru ini Apple mengumumkan pendapatan mereka di kuartal I, 2019 hanya menyentuh USD 51,9 milyar. Turun 15% dibanding tahun lalu. Tentunya ini bukan berita yang menggembirakan bagi investor. CEO Apple Tim Cook berencana melakukan strategi menangani penjualan iPhone yang lesu. Dikabarkan bahwa Apple berencana memangkas harga iPhone untuk wilayah-wilayah tertentu. Sejauh ini harga iPhone dibanderol dengan mata uang Dollar USA, sehingga untuk negara lain bila terjadi fluktuasi mata uang tersebut, harga iPhone itupun jadi kian lebih mahal. Mungkinkah ini ada kabar baiknya untuk negara Indonesia mengenai rencana penurunan harga iPhone? Kita lihat saja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar