Ya, tanggal 1 Juli saya beli Vivo V5 Plus. Lebih dari setahun lalu saya pernah beli juga Vivo, tapi model V5. Yg saat ini saya pilih Vivo V5 Plus. Ada beberapa pertimbangan sebelum akhirnya saya pilih Vivo V5 Plus, salah satunya adalah fast charging.
Oke, boksnya sendiri sama seperti V5, isinya cukup lengkap, ada handsfree, ponsel Vivo V5 Plus, kertas guide book (sangat sedikit dan kecil) dan buku garansi, kemudian ada aksesoris temper glass dan soft case belakang. Untuk beberapa penjual, ada yang ikut menyerakan aksesoris tongsis, Iring dan water resistant case yang bisa digantung. Menurut saya sih, dari yang pernah saya beli, Vivo termasuk salah satu yang memberikan aksesoris sangat lengkap.
Untuk desain ponsel hampir sama seperti Vivo V5, spesifikasi lebih baik saja. Nah, seperti yang saya bilang di atas, faktor quick charge ini yang jadi pertimbangan saya beli di samping harganya juga sudah turun. Bisa kita lihat, setelah Vivo V5 Plus, yang hadir di Indonesia, adakah yang mendukung fast charging? Menurut saya tidak ada, sebut saja V7, V7 Plus, hingga V9 6 GB, tidak ada satupun dari mereka yang dukung fast charging. Memang dari segi sistem operasi sudah bisa dikatakan ketinggalan, masih memakai Marshmallow, tapi dengan memori 64 GB / 4 GB beserta prosesor Qualcomm Snapdragon 625 serta fast charging, saya rasa Vivo V5 Plus layak untuk dibeli. Tentunya ponsel ini kurang cocok bagi yang suka oprek.
Layar bagus, suara juga keras, banyak fitur menarik, double tap to close, unlock fingerprint yang cepat, hasil kamera juga tidak mengecewakan. Saya coba tes foto objek dari aplikasi WhatsApp, hasilnya lebih baik dari Vivo V5. Yang menjadi lirikan saya ada di bagian fast charging, Vivo V5 Plus bisa mengisi baterai dari 20% hingga 100% tidak sampai 120 menit. Bahkan pertama kali charge dari 0% hingga penuh, tidak sampi 135 menit.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar