Meski bisnis ponselnya tidak berjalan mulus, kalah bersaing dnegan vendor lain dan diduga menderita kerugian hingga USD 863 juta tahun fiskal bulan ini, Sony masih belum menyerah dalam bisnis ponsel. Kabar terbarunya, Sony menutup pabriknya di Cina akhir Maret 2019.
Seorang juru bicara Sony mengatakan bahwa penutupan pabriknya ini murni untuk penghematan biaya, tidak diketahui berapa banyak pekerja yang terkena dampak penutupan pabrik tersebut. meski demikian, pabrik Sony tetap berjalan, hanya saja dialihkan ke pabrik di Thailand. Banyak vendor lain yang masih memakai sensor kamera bikinan Sony, namun bisnis perponselan Sony justru terus menurun, bahkan pangsa pasarnya kini hanya 1% di pasaran global.
Bila vendor ponsel Jepang seperti Sharp dan Kyocera sudah menyerah, tidak dengan Sony. Meski kian terpuruk, Sony masih tetap berjualan ponsel dan belum ada niat untuk menjual unit perponselannya. Sony masih berharap munculnya teknologi 5G akan membawa dampak positif bagi Sony. Kita tunggu saja.
Sumber: kompas.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar