Apple iPhone, meski sebagian konsumen menilai sudah tidak inovatif lagi, harga produknya kelewat mahal. Namun, daya tariknya tetap saja tidak pudar. Bagi Apple fans, iPhone sudah menjadi pons yang wajib dimiliki, bahkan ada juga beberapa pengguna ponsel Android yang beralih ke iPhone.
Fitur, keamanan ponsel, dukungan update iOS, performa yang mumpuni, menjadi ciri khas Apple bahwa produknya lawasnya pun masih bisa diandalkan. Sebut saja iPhone 6S.
iPhone 6S sudah bisa dikatakan sudah jadul, namun bagi sebagian konsumen, iPhone 6S masih tetap dilirik dan disukai. Sebut saja negara India misalnya. Apple tahu bahwa produknya ini memang mahal, eksklusif, tidak semua orang mampu membelinya. Karena di India negara berkembang, Apple memutuskan iPhone 6S menjadi salah satu produk andalannya. Meski produk ini dirilis tahun 2015, Apple memutuskan mulai produksi iPhone 6S lagi di tahun 2017.
Beberapa alasannya di antaranya, Apple sudah memproduksi ponsel iPhone dengan jargon made in India. Dengan kalimat tersebut tentu jadi nilai tambah bagi warga di sana. Alasan lainnya Apple ingin menghindari tarif impor karena pemerintahan India menggalakkan produksi lokal. Ditambah populasi negara India cukup besar namun daya beli tidak begitu besar, Apple berharap iPhone 6S ini bisa menjangkau konsumen karena karenanya lebih murah dibanding iPhone model lebih baru.
Keputusan menghadirkan kembali iPhone 6S menjadi tantangan berat di kala vendor Android sudah mengeluarkan ponselnya dengan harga yang murah namun hadir dengan kamera yang lebih baik, storage yang yebih besar dan RAM yang lebih besar. Apple menjual iPhone 6S di India dengan harga jual USD 383.
Untuk di Indonesia, iPhone 6S sudah tidak banyak stoknya, harganya terbilang lebih mahal untuk yang bergaransi resmi TAM. Siapa tahu suatu saat nanti, iPhone 6S, iPhone SE, juga diproduksi lagi untuk Indonesia.
Sumber: detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar