Home Credit: Bagi yang mau beli smartphone dengan cara diangsur pembayarannya

Bahas Home Credit Indonesia. Saya nggak terlalu kenal PT ini, saya tahu Home Credit awalnya pas Februari 2016. Saat coba ajukan kredit pembelian iPhone 5S 16 GB, tapi ditolak. Waktu itu dokumen saya bawa cuma KTP dan kartu ATM, entah karena dokumennya kurang atau pilih gadgetnya yang harganya ketinggian (dianggap nggak seusai dengan penghasilan mungkin).

Setahun kemudian, saat komentar di Facebook, ada yang komentar juga dari Home Credit, ponsel Samsung cicilan cuma 0%, karena tertarik, saya datang ke lokasi ybs. Ternyata benar, di situ ada info yang digantung, ponsel Samsung cicilan 0%, di kertas daftar tabel harga ponsel yang difoto copy ada beberapa ponsel Samsung, Oppo, Vivo. Yang cicilan 0% hanya ada sedikit. Saya lihat cuma Samsung Galaxy J7 Prime, harga tunai Rp3,499 juta, DP Rp900.000, angsuran Rp499.500 selama 6 bulan. Kalau ditotal hampir Rp3,9 juta itu. Kemudian ada Samsung Galaxy A5 2017, DP Rp1,7 juta, angsurannya saya lupa. Kalau dinilai total keseluruhannya sih agak kurang tepat kalau dibilang cicilan 0%. Angsuran bisa saja 0%, tapi DP dibuat sedemikian supaya kalau ditotal, ada selisih di atas Rp300.000 (keuntungan). Wajarlah, namanya juga pembiayaan (financing), jadi seperti kredit motor. Kalau yang benar-benar cicilan 0% itu belanja item bayarnya pakai kartu kredit di toko online, saya hitung ditotal nggak akan lebih dari harga tunai. Di sinilah mereka (Home Credit) bermunculan.

Perusahaan pembiayaan model Home Credit seperti ini saya rasa gencar promo, entah cicilan 0%, entah di konter-konter jadi bermunculan sales Home Credit yang berpakaian merah khas itu, pasti ada kebutuhan konsumen. Mereka melihat peluang di mana konsumen yang ingin belanja ponsel idaman tapi tidak mampu membeli dengan cara tunai.

Entah sejak kapan munculnya, seingat saya, waktu tahun 2014 itu, saya jarang sekali mihat sales Home Credit di ITC Roxy Mas. Saya baru lihat mereka bermunculan pada tahun 2016, awalnya dari komentar-komentar di Facebook. Penasaran dengan cicilan 0%, saya datangi salesnya. Setelah lama dibujuk sama SPG Vivo, pemilik konter, akhirnya pilihan smartphone Android saya jatuh pada Vivo V5. Saya ajukan kredit pakai KTP, ATM, SIM C dan kartu Jamsostek, lama juga proses catat-catat data diinput di netbook sales, kemudian pakai rekam sidik jari, seperti buat E-KTP saja, foto muka, fotokopi dokumen. Sejam ada itu dari awal sampai selesai diberikan surat-surat ketentuan bayar, perjanjian antara Home Credit dengan debitur. Untuk proses disetujui nggaknya kira-kira memakan waktu tidak sampai 30 menit. Di layar notebook akan ketahuan calon debitur yang bersangkutan ditolak atau disetujui. Mengenai angsurannya, karena saya pilih smartphone merk lain (bukan termasuk promo), ada bunga 2,5% per bulan. DP yang saya bayar sih cuma Rp850.000, angsurannya sekitar Rp340.000-an selama 10 bulan. Dari tabel kertas daftar harga ponsel, untuk lama angauran cuma ada 10 bulan, nggak ada pilihan lain. Kalau ditotal udah ketahuan, bisa selisih di atas Rp700.000 dari harga tunai. Itulah kredit ponsel tanpa kartu kredit. Kalau mau murah, cicilan betul-betul 0% dan bila dijumlahkan hasilnya harga tunai akan sama atau lebih tinggi dari total cicilan, pakai kartu kredit.

Jadi, menurut saya Home Credit ini bagus juga layanannya, pengajuan disetujui tidaknya cepat prosesnya, kemudian bila sudah disetujui mungkin aja ada cs yang telepon untuk memastikan debitur ybs puas atau tidak layanannya (semacam surveilah). Home Credit bagi saya solusi untuk membeli smartphone yang belum sanggup untuk dibeli secara tunai pada saart itu. Sebagai balasannya begitu pengajuan kita disetujui mereka, kita sebagai debitur diwajibkan untuk membayar angsuran tepat waktu. Kalau terlambat, suatu saat mau mengajukan lagi, pasti ditolak, begitu kata salesnya. Bila terlambat lima hari, kena denda Rp50.000, tidak membayar selama 30 hari, dendanya lebih besar lagi dan diberitahukan juga kalau sudah begini, bisa didatangi debt collector. Kalau sampai 90 hari belum bayar, denda Rp450.000. Jangan sampailah ya, sudah pasti di blacklist sama Home Credit kalau telat-telat terus.

Demikian informasi yang bisa saya sampaikan. Bagi yang mau mencoba, silahkan ajukan ke Home Credit, semakin banyak dokumen yang diberikan, peluang disetujuinya akan lebih besar.