Rabu, 29 Maret 2017

Performa game di Vivo V5: Lumayan

Ada sekitar 1 bulan 1 minggu pakai Vivo V5, untuk game Android, baru coba 2 game: N.O.V.A 3 dan Dungeon Hunter 5. Untuk N.O.V.A 3 sudah ditamatkan, hasilnya oke, nggak ada masalah, permainan berjalan dengan lancar. Ada jedanya terjadi pada saat sudah selesai suatu atau posisi save tertentu (ibarat ganti chapter). Bahkan bila berhenti sejenak (pause), kemudian browsing, buka WhatsApp, dan lain-lain, kemudian kembali ke game tersebut, game masih dalam posisi pause.

Untuk game Dungeon Hunter 5 juga bagus, lancar, hanya kadang kalau sedang posisi pause, kemudian user buka aplikasi lain, kemudian nanti kembali ke game Dungeon Hunter 5, dia akan tampil blank layar hitam, tak ada reaksi. Kalau sudah begini crash biasanya, solusinya, game Dungeon Hunter 5 tadi di recent app-nya dibuang dulu, kemudian mainkan lagi.

Secara keseluruhan, dua game Android bagus dan lancar, nggak ada masalah yang aneh-aneh yang menjengkelkan. Memang sih untuk MTK prosesor di vivo V5 untuk manik game yang berat-berat, kayaknya kurang cocok deh. Selama pemakaian, ponsel nggak panas. Yang saya suka dari vivo v5, kalau selesai main game di ePSXe, begitu user pilih exit/quit, ponsel langsung kembali ke menu tampilan aplikasi, tidak seperti Xiaomi Mi 4C atau Asus Padfone S (entah karena RAM 2 GB atau bukan) yang saya amati selalu menampilkan aplikasi lain dulu (seperti begini, ePSXe di minimize lalu dengan cepat buka aplikasi lain). Aplikasi yang ditampilkan itu biasanya aplikasi apa saja, entah Contacts, Gmail, WPS Office, dan meskipun saya sudah pernah perhatikan, di recent apps tidak ada aplikasi sama sekali, setelh quit ePSXe, tetap bisa muncul Contact app yang dengan cepat tutup sendiri (seperti buka aplikasi tertentu kemudian dengan cepat tekan home button, seperti mau buka suatu aplikasi tapi tidak jadi. Di Vivo V5 saya nggak menemukan hal yang begitu.

Sabtu, 25 Maret 2017

Hangouts: Bagus sih tapi kayaknya nggak populer



Kalau mau diingat-diingat, udah lama sekali saya nggak pake Hangouts, karena hampir nggak ada temen yang pake Hangouts. Lumayan juga sih, mirip WhastApp tapi kurang laku.

Hangouts bisa berfungsi sebagai SMS. Udah pernah saya tes, kalau di ponsel dual SIM, bila Hangouts diaktifkan jadi default message, maka yang jadi SMS utamanya adalah SIM card pertama, SIM card kedua nggak bisa dipakai. Itu kekurangannya. Selebihnya mirip WhatsApp, bisa video call dan kirim gambar.

Belum lama ini dari info di phonearena.com, bulan Mei rencananya Google mau mematikan fitur SMS di Hangouts. Bagi saya lebih suka pake SMS default dibanding Hangouts, jadi, tak masalah fitur itu dimatikan di bulan Mei.

Antivirus di Android



Android karena sistemnya open source, jadi rentan kena malware, biasanya begitu yang selama ini saya baca di internet. Tapi selama saya pake Android dan saya baca komentar-komentar yang pake Android ternyata cuek saja, aman-aman saja tanpa antivirus, baik yang sudah root maupun belum root.

Kalau saya lebih suka nggak root, karena kan kalau sudah root, celah keamanannya terbuka. Tapi saya masih suka pasang antivirus, bukan ke scan virus tujuan utamanya, tetapi ke anti theft. Sekarang antivirus app kebanyakan support anti theft. Dari yang pernah saya coba, antara McAfee, Kaspersky dan Norton Mobile Security. Saya lebih suka McAfee Security and Booster.

McAfee pengalaman saya pake cukup bagus, saya udah tes, kunci hp, bunyikan alarm, bisa. Di McAfee itu kalau hp dikunci, begitu di unlock screen akan meminta PIN, bila salah 10 kali, maka ponsel benar-benar kekunci. Ada pengaturannya bisa nambah kontak yang dipercaya supaya saat kunci total McAfee mengirim pesan ke kontak yg didaftarkan.

Untuk Kaspersky Internet Security hampir sama dengan McAfee. Kalau nomor baru didaftarkan (buat akun), biasanya dapat trial selama 30 hari bisa pakai semua fitur.
Untuk Norton Mobile Security, saya kurang suka dengan yang satu ini, fitur penguncinya kurang bagus, begitu lock dari PC, ponsel tetap bisa unlock screen (hanya kunci layar, bukan pakai PIN seperti McAfee).

Supaya bisa berjalan optimal, maka di menu dalam Settings harus aktifkan fitur accessibility. Untuk di ponsel Vivo, nggak bisa berjalan di background seterusnya, mungkin karena kurang cocok, padahal RAM 4 GB atau juga karena sistem di ponsel tsb.

Senin, 20 Maret 2017

LG sampai dituntut pelanggan karena produk LG G4 dan LG V10



Perusahaan sebesar LG ternyata nggak luput dari perhatian pelanggannya. Pelanggan produk smartphone negeri ginseng tersebut menuntut LG ke pengadilan karena produk LG G4 dan LG V10.

Sejak beberapa bulan diluncurkan, LG G4 mengalami masalah bootloop. Keluhan pelanggan mengenai bootloop ini ditumpahkan ke YouTube, Reddit, dan Twitter. Bootloop adalah istilah dimana kondisi suatu ponsel tidak bisa beroperasi (gagal berfungsi).

Pelanggan yang menuntut LG juga menyebut LG tidak mau menerima produk LG G4 yang sudah lewat garansinya, tidak mau mengganti produk yang cacat, tidak menjalankan etika bisnis dengan benar, produk yang cacat masih saja dijual.
Dan untuk LG V10 yang belum lama diluncurkan juga ternyata mengalami hal yang sama dengan LG G4.

Setahun lalu LG telah mengetahui masalah tersebut sejak ada keluhan LG G4 bahwa ada komponen yang tidak berhubungan sehingga ponsel menjadi freeze, restart secara random.

Pelanggan yang dikecewakan karena produk LG G4 dan LG V10 cacat memberikan pernyataan bahwa LG menolak memperbaiki unit yang cacat setelah lewat masa garansi pada di produk G4. Sedangkan untuk V10 dikeluhkan punya masalah yang sama dengan LG G4 dan dituduh tetap memproduksi V10 yang cacat tersebut.

Wah, sampai begini ya ceritanya. Semoga user LG G4 dan V10 nggak mengalami masalah bootloop seperti di atas.

Sumber:
http://arstechnica.com

Minggu, 19 Maret 2017

Sistem update Vivo terkini v.2.9.1



Sistem update terbaru dari Vivo V5 masih v.2.9.1 dengan changelog sebagai berikut:

New version:2.9.1(342 MB)
(1)Optimized battery usage
(2)Optimized network adaptability
(3)Optimized status bar display
(4)Optimized the sound effects of WeChat voice chatting
(5)Improved third party compatibility
(6)Optimized system performance and stability of the camera
(7)Corrected the inaccurate translations of a few languages

Android masih Marshmallow based Funtouch 2.6. Di menu setting, tampilan, kamera, musik, belum ada perubahan.

Sabtu, 18 Maret 2017

Bayar Cicilan Home Credit




Sejak beberapa waktu lalu yang namanya Home Credit Indonesia sudah menjamur di dalam mall-mall, salah satunya ITC Roxy Mas. Ya penampakannya mirip gambar di atas, konter hp ada sales Home Creditnya.

Waktu saya mengajukan di bulan Februari 2017, produk Samsung smartphone tertentu ada promo bunga 0%. Yang masih saya ingat Samsung Galaxy J7 Prime, DP Rp900.000-an (lupa nominal tepatnya), angsuran per bulan Rp499.500 selama 6 bulan.

Nah untuk pembayaran angsuran, saya sudah coba. Via ATM waktu itu gagal, nggak tahu kenapa, nah via minimrket seperti Indomaret berhasil, sesuai dengan nilai angsuran, tidak ada tambahan biaya. Dan bagusnya itu Home Credit akan mengirim SMS jauh-jauh hari tentang pemberitahuan angsuran dan 3 hari sebelumnya akan ditelepon Home Credit yang infonya sama, mengenai angsuran yang harus dibayar.

Bagus juga, sekedar mengingatkan, kan orang kadang bisa lupa. Oke, bagi pelanggan Home Credit, pembayaran angsuran via minimarket itu mudah dan simpel.

Akulaku: Sistem refund sudah sesuai

Kembali saya ingin meralat postingan saya sebelumnya mengenai refund di Akulaku, berikutnya informasi yang bisa saya jelaskan:
  1. Setelah saya cek lagi mengenai refund pembelian ketiga yang saya batalkan di Akulaku, ternyata sudah sesuai. Waktu saya kirim email mengenai refund, pihak Akulaku menghubungi saya untuk menjelaskan. Ternyata betul, DP pembelian item ketiga waktu itu Rp418.000, dikembalikan dananya sesuai dengan nominal DP saya. Berarti tidak ada pemotongan dalam refund, refund dikembalikan antara 7 hari biasanya, di kasus saya waktu itu 6 hari.
  2. Akulaku menghubungi saya setelah saya kirim email komplain, itupun dihubunginya lama, setelah lebih dari 3 hari
  3. Terima kasih Akulaku. By the way, akankah saya mau coba beli item keempat di Akulaku lagi? Kita tunggu saja. :-)

Sabtu, 11 Maret 2017

Vivo V5: Mirip Meizu, garansi 2 tahun + full aksesoris



Pakai Vivo V5 hampir 1 bulan. Ini pertama kali pakai smartphone Android dengan RAN 4 GB. Kesannya yang pasti sangat memuaskan. Dari soal desain, desainnya mirip sekali iPhone, untuk home button nya nggak bisa dipencet, berfungsi bila disentuh, dan fungsinya itu sebagai home menu dan unlock fingerprint. Back button ada di kanan. Bahan ponsel terbuat dari plastik, tapi didesain seperti tampak premium. Nggak ada masalah tombol volume dan power on/off. Baterai tanam sudah biasa, sebelum-sebelumnya ponsel Android yang saya pakai juga kebanyakan non removable. Ada notifikasi LED di kanan atas, warna hijau kedap-kedip bila ada pesan masuk, notifikasi masuk. Kalau dalam posisi charge, warnanya tetap hijau, saat penuh lampu itu mati otomatis, di layar ponsel tertulis charging penuh, menarik. Dual SIM card hybrid, hanya SIM 1 yang dukung 4G LTE, SIM 2 hanya bisa 3G.

Mengenai layar bagus, meski masih 720p, layar tetap tajam. Multitasking app bisa dilihat dari bawah, seperti iPhone, ditarik dari bawah. Yang saya suka, paket aksesorisnya sangat lengkap, udah dapat jelly case bening, layar ponsel sudah terpasang temper glass, ditambah free gift box yang isinya Iring, tongsis dan water proof case, garansinya pun 2 tahun. Untuk baterai lumayan awet, pemakaian normal bisa 1.5 hari. Nggak ada fast charging, waktu charge bisa lebih dari 150 menit, bahkan bisa lebih dari 180 menit.

Tampilannya agak mirip Meizu, Android OS version nggak bisa dimunculkan logo Android Marshmallow. Keyboardnya persis virtual keyboard Meizu, pakai Touchpal. Pengetikan lancar, nggak ada kendala. Saya suka double tap wake up dan double tap sleep, mirip LG G2, kemudian yang menariknya, home button ini sangat cepat unlock fingerprint. Bagi yang suka oprek rom, Vivo V5 menurut saya nggak cocok. Dia

RAM 4 GB sangat baik kelola apps, default saat nyalain pertama kali, free RAM 2.5 GB. Dengan pemakaian aplikasi seperti LINE, WhatsApp, Gmail, BBM, Facebook, Twitter, masih menyisakan free RAM 1 GB.

Untuk musiknya ada fitur Hi-Fi, saya belum nyoba, karena ini harus pakai headset baru ketahuan. Untuk kamera, saya bikang bagus, bukan penggemar selfie, fitur-fiturnya sederhana, nggak ada pilihan resolusi MP kamera. Proses jepret kamera terbilang lumayan cepat.






Selasa, 07 Maret 2017

Sampai Saat Ini Tetap Di Android



Sejak Android populer di era tahun 2011, penggunanya ternyata terus meningkat, Android OS versinya yang dulu populer di Gingerbread (2.3) terus berganti hingga yang terbaru, Nougat (7.0), bahkan versi berikutnya dengan huruf O, diketahui akan dinamai 'Oreo' akan diluncurkan nanti.
Kepopuleran Android, dukungan aplikasinya hingga kini dan banyak merk ponsel yang ikutan pakai Android, menjadikan user banyak pilihan untuk beli ponsel Android. Saya sendiri sampai kini masih tetap suka Android.

Banyak orang bilang mainstream, saya juga lihat modelnya begitu-begitu juga. Tapi dukungan apps, up to date, dukungan update software, kemudahan dalam memakai Android untuk telepon, game, hiburan, terasa sangat lengkap. Nyaman sekali. Dukungan instal aplikasi apk tanpa harus dari Play Store, kustomisasi tampilan, root, itu jadi sumber utama user susah berpaling dari Android.

Saya sudah coba BlackBerry OS 10, Windows Phone 8, iOS 9. Di antara itu, iOS 9 yang paling bagus, dukungan aplikasinya, sistemnya, buat game super. Windows Phone 8 sangat payah di aplikasi, ada saja notifikasi bermasalah di Facebook app, WhatsApp. Sedangkan BlackBerry OS 10, meski dukung apk, dia nggak dukung Google Play service. Instal GOJEK sebagai contoh percuma, tidak bisa dipakai. Dukungan Amazon Appstore juga payah. Appstore iOS dan Play Store Android masih lebih baik.

Dari pengalaman saya pakai iPhone dan Android phone, Android tetap jadi pilihan.
Dukungan aplikasi gratis, kemudahan dalan file manager, kebebasan instal aplikasi, kustomisasi ringtone, jadi penunjang. Lagipula kini Android dengan RAM besar sudah bisa didapatkan dengan harga terjangkau.

Rabu, 01 Maret 2017

Akulaku: Mengenai sistem refund




Saya pesan item ketiga kali waktu saya bahas di artikel sebelumnya, tanggal 3 Februari 2017, karena lama sekali proses pengadaan barangnya, ya sudah, dibatalkan saja, tepatnya tanggal 19 Februari 2017. Nah sesuai ketentuan Akulaku setelah konfirmasi pengisian nomor rekening dan nominalnya, saya baca waktu itu refund dipotong 10%, pop up kalimat tersebut hanya sebentar munculnya.

Di kalimat tersebut juga ada keterangan untuk refund itu prosesnya antara 7 hari - 10 hari. Nah ternyata dalam 8 hari dana DP yang pernah saya transfer sudah kembali. Jumlahnya ini yang menurut saya nggak sesuai dengan ketentuannya. Saya baca angkanya itu bukan 10% dari DP item yang saya, tapi lebih dari itu.

Jadi, bagi user Akulaku yang ingin refund, tidak perlu ragu, saya sudah mencobanya, antara 7-10 hari dana yang telah dibayar akan dikembalikan tapi dipotong biaya dari Akulaku.

Awal Kenal Brand iQOO

  Selamat pagi, salam kenal, saya Niki, trOOps officer di iQOO trOOps Indonesia. Bulan April 2023 adalah awal di mana saya mengenal smartpho...